MAKALAH TAKSONOMI PEMBELAJARAN

MAKALAH TAKSONOMI PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN 

A.      Latar Belakang Penulisan
Pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Dengan masukkanya berbagai pengaruh kedalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku (behaviorsm), komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan seterusnya) masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sini usaha usaha penataan timbul, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Makalah ini selanjutnya akan menjelaskan Beberapa contoh usaha ke arah taksonomi media, dan juga akan memaparkan sedikit perbedaan pendapat para ahli dalam mengelompokkan Media Pembelajaran.

B.       Rumusan Makalah
1.      Apa pengertian Taksonomi Media Pembelajaran       ?
2.      Bagaimana pengertian Taksonomi menurut ahli        ?
3.      Bagaimana perbedaan Taksonomi menurut ahli        ?

C.    Tujuan Makalah
1.      Mengetahui pengertian Taksonomi Pembelajaran.
2.      Mengetahui pengetian Taksonomi menurut ahli.
3.      Memahami perbedaan Taksonomi Media Pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      PengertianTaksonomi
Istilah taksonomi (taxsonomi) berasal dari bahasa Yunani (Greek), yang terdiri atas dua kata taxis yang berarti pengaturan, dan nomos berarti ilmu pengetahuan. Kata taxis juga merujuk pada struktur hierarki yang dibangun dalam suatu klasifikasi. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi ( Wikipedia, 2010: 1), Maka dapat diartikan taksonomi sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.
Adapun taksonomi dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari  setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan sub kategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan padatahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai “Taksonomi Bloom”.(Nurdin,2013:88)
Untuk mendapatkan gambaran yang agak rinci tentang macam-macam media pembelajaran, perlu diadakan pembahasan seperlunya tentang taksonomi media pembelajaran.

B.       Taksonomi Media Pembelajaran
Association for Education and Communication Technology (AECT)  mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. (Basyrudin,2002:11)
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan  teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan  interaksi antara guru dan siswa dalam  proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.(Oemar:1989,12)
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/guru, sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional. Fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk (EvaAprilian, 2014) : (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, (3) menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar, (4) membangkitkan motivasi pada subjek belajar.
Dengan masukkannya berbagai pengaruh kedalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku (behaviorsm), komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan seterusnya) masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuannya sendiri.


C.      Taksonomi Media Menurut Ahli
1.      Taksonomi menurut Rudy Bretz (Indra yang Terlibat)
Bretz  dalam Sadiman mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping ciri tersebut, Bretz juga membedakan antara media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media visual gerak, (4) media visual diam, (5) media semi gerak, (6) media audio, dan (7) media cetak. Secara lengkap dapai dilihat pada skema berikut ini.(Sadiman,2008;20)

MEDIA TRANSMISI
SUARA
GAMBAR
GARIS
SIMBOL
GERAK
MEDIA
REKAMAN
AUDIO VISUAL GERAK

ü
ü
ü
ü
ü
Film/Suara
Televisi (TV)
ü
ü
ü
ü
ü
Pita Video, Film TV

ü
ü
ü
ü
ü
Holografi
Gambar/Suara
ü
ü
ü
ü
ü

AUDIO VISUAL DIAM
Slow-Scan TV
Time-Shared TV
ü
ü
ü
ü

TV Diam

ü
ü
ü
ü

Film Rangkai/Suara

ü
ü
ü
ü

Film Bingkai/Suara

ü
ü
ü
ü

Halaman/Suara

ü
ü
ü
ü

Buku Dengan Audio
AUDIO SEMI GERAK
Tulisan Jauh
ü

ü
ü
ü
Rekaman Tulisan Jauh

ü

ü
ü
ü
Audio Pointer
VISUAL GERAK


ü
ü
ü
ü
Film Bisu
VISUAL DIAM


ü
ü
ü

Halaman Cetak


ü
ü
ü

Film Rangkai


ü
ü
ü

Seri Gambar


ü
ü
ü

Microform


ü
ü
ü

Arsip Video
SEMI GERAK
Teleautograph


ü
ü
ü

AUDIO
Telepon Radio
ü




Cakram (piringan) Audio
Pita Audio
CETAK
Teletip



ü

Pia Berlubang
Gambar 2.1 (Taksonomi Media menurut Rudy Bretz)

Bila dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling banyak membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera pendengaran dan indera penglihatan. Kedua inderawi ini adakalanya bekerja sendiri-sendiri dan adakalanya bekerja bersama-sama. Media pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran (telinga) saja kita sebut sebagai media audio; media yang melibatkan indera penglihatan (mata) saja kita sebut sebagai media visual;  dan media yang melibatkan keduanya dalam satu proses pembelajaran kita sebut sebagai media audio visual. Kemudian, bila dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan banyak indera dalam arti tidak hanya telinga dan mata saja maka yang demikan itu kita namakan sebagai multimedia.
Dengan demikian, media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yakni sebagai audio media visual, media audio visual dan multimedia sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:

Indra Yang Terlibat
Nama Media
Sifat Pesan
Progam (software)
Penyalur (Hadware)
Peralatan proyeksi
Pendengaran
Media Audio
Audio verbal dan non verbal
Progam Radio
·  Siaran langsung
·  Siaran tunda (rekam)
Radio

Rekam:
·  Sajian bahan diskusi
·  Entertain (musik)
·   Narasi
·  Dongeng
·   Darama, Poetry
·  Pengemb. Kosakata
·   Belajar konsep
·  Model (meniru suara, Nada, dll.)
·  dan lain-lai

Alat-alat Rekam:
·     Phonograph (Gramaphone)
·     Audio Tape:
Open reel tapes (rell-to-reel), Cassete tapes
·     Compact Disc


Penglihatan
Media Visual
Visual Verbal



Visual Nonverbal



Tulisan Verbal




Sketsa,lukisan,photo, grafik,diagram, peta
·    Buku
·    Majalah
·    Koran
·    Poster
·    Modul
·    Komik
·    Atlas
·    Papan Visua

Opaque Projector
Transparasi
OHP

Komputer

Visual Nonverbal Tiga dimensi
Model
Market (miniatur)

Mock up (alat tiruan)

Speciemen (barang cotoh)

Diorama

Pendengaran dan Pengelihatan
Media Audio Visual
Verbal dan nonverbal terdengar dan terlihat
Program audio visual:
·  Film Dokumenter
·  Docudokumenter
·   Film Drama
·   dan lain-lain

Film 8 mm, 16 mm, 35 mm
Film Projector
Video:
· Pita Magnetik
· Video Disc
· Chips Memory
Digital Projector
Televisi

Multiindra
multimedia
Pengalaman langsung
Komputer


Pengalaman Berbuat: Lingkungan nyata dan karyawisata


Pengalaman Terli-bat: Permainan dan Simu-lasi, Bermain Peran dan Forum Teater


Gambar 2.2 (Media Dalam Proses Pembelajaran)

2.      Hirarki Media Menurut Duncan (Menurut Hirarki Pemanfaatan Untuk Pendidikan)
Duncan menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan. Dalam hal ini hirarki disusun menurut tingkat kerumitan perangkat media. Semakin tinggi satuan biaya, semakin umum sifat penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan penggunaannya, semakin luas lingkup sasarannya.

3.      Taksonomi Media Menurut Briggs
Taksonomi oleh Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas instruksional, bahan dan transmisinya. Briggs mengidentifikasikan tiga macam media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film rangkai, film gerak, televisi dan gambar (Sadimn,2008:21).


4.      TaksonomiMedia Menurut Gagne(Berdasrkan Fungsi Pembelajaran)
               Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkannya dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkatkan hirarki belajar yang dikembangkannya contoh perilaku belajar, member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukan alih ilmu, menilai prestasi dan pemberi umpan balik.Taksonomi lainnya dilakukan oleg Gagne , yakni seperti tampak pada gambar berikut:
MEDIA
Fungsi
Demons-trasi
Penyampaian Lisan
Media Cetak
Gambar Diam
Gambar Gerak
Film Dengan Suara
Mesin Pembelajaran
Stimulus
Ya
Terbatas
Terbatas
Ya
Ya
Ya
Ya
Pengarahan perhatian/ kegiatan
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Kemampuan terbatas yang diharapkan
Terbatas
Ya
Ya
Terbatas
Terbatas
Ya
Ya
Isyarat eksternal
Terbatas
Ya
Ya
Terbatas
Terbatas
Ya
Ya
Tuntutan cara berpikir
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Alih kemampuan
Terbatas
Ya
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Penilaian hasil
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Umpan balik
Terbatas
Ya
Ya
Tidak
Terbatas
Ya
Ya
Gambar 2.4 (Taksonomi Menurut fungsi Pembelajaran Beberapa Jenis Media dari Gagne)

5.      Taksonomi Media Menurut Edling (Berdasarkan Rangsangan Belajar)
                    Menurut Edling media merupakan bagian dari unsur-unsur rangsangan belajar, yaitu dua unsur untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjek audio, dan kodifikasi objek visual, dua unsur pengalaman belajar tiga dimensi, meliputi: pengalaman langsung dengan orang, dan pengalaman langsung dengan benda-benda Dipandang dari banyaknya isyarat yang diperlukan, pengalaman subjektif, objektif, dan langsung menurut Edling merupakan suatu kontinum kesinambungan pengalaman belajar yang dapat disejajarkan dengan kerucut pengalaman menurut Edgar Dale.

D.      Perbedaan Pendapat Para Ahli Tentang Taksonomi Media
Dari Beberapa pendapat ahli media ternyata terdapat perbedaan mengenai taksonomi media berikut perbedaan pendapat pada rahli media.
Menurut
Pendapat
Penekanan Pendapat
Rudy Bretz
·  Mengklasifikasikan  ciri utama media menjadi 3 unsur yaitu: visual, suara dan Gerak
·  Mengklasifikasikan media menjadi 8 yaitu : Media audiovisual gerak, media audio visual diam, media visual gerak, media visual diam, media semi gerak, madia audio, media cetak
·  Rudy bretz menekanan Pada media yang digunakan dalam mengajar
Ducan
·   Hierarki media menurut Duncan memepertimbang kan aspek aspek antar lain : biaya, kelangkaan, keluesan, cakupan sasaran, pengadaan, kemudahan
·  Duncan menekankan pada pemanfaatan media dalam pemanfaatanya dalam pendidikan menurut kerumitan perangkat media. Semakin tinggi satuan biaya, sekin umum sifat penggu-nanya, sebaliknya semakin mu-dah dan luwes penggunanya, maka semakin mudah dan luwes penggunanya.
Briggs
·  Briggs mengidentifikasi media men-jadi 13 yaitu : obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film , Tv, Gambar TV
·  Briggs lebih mengarah pada karakteristik siswa, tugas instruk-sional, bahan dan transmisinya. serta stimulus respon yang tercipta dari media tersebut
Gagne
·   Gagne membuat 7 macam pengelom-pokan media yairu : benda untuk didemonstrasikan, komunikasilisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.
·  Gagne menekankan pada ke-mampuan siswa memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkan
Scharm
·  Mengklasifikasikan media menjadi media yang mahal, murah dan sederhana
·  Penekanan media menurut Schramm berdasarkan kerumitan media dalam penggunaanaya.
Endling
·   Menurut Edling media merupakan bagian dari 6 unsur rangsangan belajar, yaitu dua untuk penglaman  audio yanag meliputi modifikasi visual dan modifikasi obyektif audio
·  Dalam hal pemilihan media menurut kemampuan siswa berdasarkan kerucut pengalaman menurut edgar dale
Gambar 2.4 (Penekanan Perbedaan Dari Para Ahli)

E.       Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pemakaiann dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: 1. Wilbur Schramm, 2.Gagne, 3.Allen, 4. Gerlach dan Ely dan 5.Ibrahim.
Menurut Schramn dalam Daryanto, media digolongkan menjadi media rumit, mahal dan sederhana. Schman juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan. Yaitu: 1. Liputan luas dan serentak seperti TV, radio dan kafsimile; 2. Liputan terbatas pada ruanga, seperti film, video, slide, poster audio tape; 3. Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon (Daryanto,2011:17).
Menurut Gagne dalam Daryanto, media diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuanya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik yang dikembangkan, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu,menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.(Daryanto,2011;17)
Menurut Allen dalam daryanto, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengkaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dia capai. Melihat bahwa media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu, tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan tujuan belajar, antara lain info faktual, pengenalan visual, prinsip dan konsep, prosedur, ketrampilan dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar, ada tinggi sedang dan rendah.
Menurut Ibrahim dalam Daryanto, Media dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, audio, proyeksi, televisi, video dan komputer.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah Guru atau praktisi pendidikan lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pelajar, akan sangat menunjang efisiensi serta efektivitas proses dan hasil pembelajaran.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Taksonomi dalam media pembelajaran berarti Mengelompokkan media pembelajaran bedasarkan hierarki tertentu.
Bretz  dalam Sadiman mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Duncan menyusun taksonomi media menurut hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan. Taksonomi oleh Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas instruksional, bahan dan transmisinya. Gagne mengelompokkan media berdasarkan fungsi belajar. Edling mengelompokkan media berdasarkan Rangsangan belajar.
Rudy bretz menekanan Pada media yang digunakan dalam mengajar. Duncan menekankan pada pemanfaatan media dalam pemanfaatanya dalam pendidikan menurut kerumitan perangkat media. Semakin tinggi satuan biaya, sekin umum sifat penggunanya, sebaliknya semakin mudah dan luwes penggunanya, maka semakin mudah dan luwes penggunanya. Gagne menekankan pada kemampuan siswa memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkan. Penekanan media menurut Schramm berdasarkan kerumitan media dalam penggunaanaya. Dalam hal pemilihan media menurut kemampuan siswa berdasarkan kerucut pengalaman menurut edgar dale.

DAFTAR PUSTAKA

Basyiruddin Usman, Asnawir, 2002,  Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers)
Daryanto, 2011, Media Pembelajaran. (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera)
Oemar Hamalik,1989, Media Pendidikan (Bandung : Citra Aditya)
Sadiman, Arief dkk. 2008, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya), (Jakarta: Rajawali Press)

Subscribe to receive free email updates: